Orang luar mungkin beranggapan bahwa Rusia itu kaku, kurang beradab, dan komunis. Rusia sekarang tidaklah begitu. Itu bisa dibaca dalam buku Segenggam Cinta dari Moskwa karya seorang Diplomat asal Yogyakarta, M Aji Surya, yang sekarang tinggal di Rusia.
Aji hidup di Rusia sejak 2008. Dalam buku ini, dia mengungkap sisi lain Rusia yang bisa dibilang belum terjadi di negara lain, termasuk Indonesia.
Rusia sekarang sudah bukan negeri komunis lagi. Bahkan, Rusia kini sudah lebih demokratis dengan semangat beragama yang demikian tinggi (hlm 58).
Aparatnya bijak, namun tegas. Contoh kecilnya, satpam Rusia sangat tidak kenal kompromi pada siapa pun. Dikisahkan, jelang musim dingin, seorang duta besar dari salah satu negara ASEAN untuk Rusia berkunjung ke sebuah ibu kota provinsi yang jaraknya 450 km dari Moskwa.
Agenda pun berjalan lancar dengan standar protokol par excellence. Namun, terjadi "ricuh" di penghujung kunjungan ketika mobil sedan mengilat dan patwal yang membawa dubes masuk ke areal parkir bandara diberhentikan satpam. Mobil dan seisinya pun tidak boleh masuk.
Sempat terjadi adu mulut antara pengawal dan satpam, tanpa ada yang mau mengalah. Usut demi usut, tenyata mobil yang dikendarai dubes tersebut tidak ada dalam daftar satpam sebab ternyata dubesnya ganti mobil di tengah jalan sehingga nomornya tidak terdaftar di bandara. Dengan demikian, meski dubes itu memakai bendera negerinya dan dikawal, satpam Rusia itu dengan tegas tetap tidak mengizinkan melintas (hlm 56-58).
Hal itulah yang mungkin menjadi salah satu faktor pendukung terciptanya rasa aman masyarakat Rusia sekarang ini. Aksi tukang copet bisa diredam. Perampok tidak mudah membobol bank. Para teroris jera beraksi.
Ini seperti bertolak belakang dengan Indonesia, di mana aksi-aksi pencopetan, perampokan, dan kekerasan terus terjadi. Semua itu karena aparat tidak tegas. Aparat sering kecolongan.
Meski demikian, ada juga yang tidak perlu ditiru. Misalnya, kebiasaan minum Vodka setiap kali ada masalah. Bahkan, juga ketika seseorang tengah bahagia. Ini malahan menjadi simbol persabahatan, bisnis, persekongkolan, dan sekaligus sumber kamatian (hlm 61-67).
Meski Vodka bukan sepenuhnya murni berasal dari Rusia, di negeri itu minuman ini gampang ditemukan di hampir sembarang tempat. Harganya sangat murah, tidak sampai satu botol air mineral. Tak heran, penduduk dengan gaji berapa pun mampu membelinya.
Karenanya, orang Rusia begitu gampang ditemukan mati atau kecelakaan karena terlalu banyak mengonsumsi minuman keras, Vodka. Sebuah survei, pada tahun 2007, ditengarai 120 orang meninggal dan 1.000 orang keracunan karena mengonsumsi Vodka (hlm 67).
Dengan membaca buku ini, masyarakat minimal bisa tahu budaya dan kebiasaan Rusia untuk membandingkan dengan Indonesia. Namun, tentunya, yang diambil nilai-nilai positifnya seperti ketegasan satpam tadi.
Tutur bahasa penulis dalam buku setebal 248 halaman ini tertata rapi, seakan mengalir secara alami bak bicara yang gampang ditangkap pendengar.
Data Buku
Judul : Segenggam Cinta dari Moskwa
Penulis : M Aji Surya
Penerbit : Penerbit Buku Kompas, Jakarta
Cetakan : I, Mei 2012
Tebal : xxiv 248
ISBN : 978-979-709-640-3
Harga : Rp48.000
*dimuat di harian Koran Jakarta (5 Juli 2012)
0 Response to "Mengenal Rusia Era Sekarang*"
Posting Komentar
Tinggalkan komenrar Anda di sini!