Selamat Datang di Blog Sederhana ini. Semoga Bisa Bermanfaat. Amin...

Lima Kunci Sukses Mencari Ilmi Menurut Ibnu Malik al-Andalusi


Oleh: Abd. Basid

“Thalabul ilmi faridhatun ‘ala kulli muslimin wa muslimatin”.

“Uthlubul ‘ilma minal mahdi ilal lahdi”.

Dua hadits di atas rasanya tidak asing lagi di telinga kita sebagai penuntut ilmu (thalibul ‘ilmi). Sejak madrasah ibtidaiyah (MI) dulu ustadz/ustadzah kita sudah mengenalkan dua hadits tersebut. Kalau masa sekarang (mungkin) sejak masa taman kanak-kanak (TK) sudah dikenalkan.

Namun, bagaimana cara kita untuk bisa mencapai derajat yang tinggi dalam mencari ilmu? Dalam hal ini, Ibnu Malik al-Andalusi dalam kitab al-Fiyahnya mesdiskripsikan cara itu. Ada lima syarat yang bisa mengantarkan seseorang (thalibul ‘ilmi) pada derajat yang tinggi. Lima point itu yang nantinya akan membedakan antara thalibul ‘ilmi yang taat dan tidak. Hal itu beliua torehkah dalam bait syair al-Fiyahnya yang berbunyi; “bil jarri wat tanwini wan nida wa al # wa musnadin lil ismi tamyizun hashal”.

Artinya, seorang thalibul ‘ilmi harus mempunyai dan bersifat, pertama, jar. Dalam artian tunduk dan tawadduk terhadap semua perintah (baik dari Allah swt. maupun pemerintah). Sesuai dengan apa yang difirmankan Allah swt. yang berbunyi, “athi’ullaha wa athi’ur rasul wa ulil amri minkum”.

Kedua, tanwin. Artinya kemampuan (baca: niat) yang tinggi mencari ridha Allah swt.. Dengan adanya kemauan yang tinggi seorang thalibul ‘ilmi akan mencapai apa yang ia inginkan. Sesuai dengan apa yang di sabdakan nabi Muhammad saw. yang datangnya dari Amirul Mukminin, Abu Hafsh, Umar bin Khattab r.a. bahwa nabi Muhammad saw. pernah bersabda yang bunyinya, “innamal a’malu binniyati, wa innama likullimriin ma nawa… (al-Hadits)”.

Ketiga, nida’. Artinya dzikir. Setelah adanya niat yang baik untuk mencapai tempat yang layak di sisi Allah swt., seorang thalibul ‘ilmi diharapkan berdzikir mengingat-Nya. Dengan ini, niat awal tidak akan menjadi ‘ashi (bis safar/fis safar).

Keempat, al. Berfikir. Karena berfikir manusia mempunyai derajat yang lebih tinggi dari makhluk Allah lainnya. Maka dari itu, setidaknya seseorang yang ingin menggapai sesuatu seyogyanya menggunakan akal pikirannya sebaik mungkin, dengan tidak menggunakannya pada jalan yang salah, tidak berpikiran licik. Tidak seperti apa yang jamak dilakukan para aktivis yang kadang menggunakan akal pikirannya untuk mengkorup uang bawahannya, instansi, dan sejenisnya.

Kelima, musnad ilaih. Beramal nyata (ikhlas). Cara yang kelima ini merupakan puncak dari semuanya. Dengan ikhlas semuanya akan gampang. Dengan ikhlas Fandi (Andre) bisa mendapatkan Sarah (Zazkia Adya Mecca) dari Pak Haji (Deddy Mizwar), ayah Sarah, dalam film “Kiamat Sudah Dekat”.

Sejatinya lima konsep di atas tidak hanya untuk thalibul ‘ilmu semata, akan tetapi lima konsep tersebut juga untuk merka yang ingin menjadi lebih baik dan lebih maju, termasuk para pemimpin kita yang berada dalam angka krisis. (abdi)




0 Response to "Lima Kunci Sukses Mencari Ilmi Menurut Ibnu Malik al-Andalusi"

Posting Komentar

Tinggalkan komenrar Anda di sini!