Selamat Datang di Blog Sederhana ini. Semoga Bisa Bermanfaat. Amin...

Save Our Zoorabaya


Oleh: Abd. Basid

Judul di atas merupakan judul yang sengaja penulis ambil dari salah satu nama komuitas facebooker pencinta Kebun Binatang Surabaya (KBS), yang menggalang dukungan untuk keselamatan KBS. Karena seperti yang kita ketahui bahwa keadaan KBS saat ini sangat memprihatinkan. Banyak kejadian yang mengancam akan keselamatan KBS, mulai dari sengketa kekuasaan dalam pengelolaannya sampai masalah akan kesehatan dan keselamatan hewan peliharaaannya.

Belakangan ini banyak kematian hewan peliharaan KBS yang tidak jelas penyebabnya. Dari data yang penulis dapatkan dari situs tempo interaktif.com (17/8), bahwa jumlah satwa yang mati pada Januari-Maret 2010, ada tiga belas anak komodo. Pada 2008, ada 367 satwa, dimana rata-rata dalam satu hari mati satu satwa. Dan pada 2009, ada sebanyak 327 satwa yang mati.

Dalam sepekan ini, terhitung ada lima jenis satwa yang mati. Rabu lalu (18/8) babi rusa dan rusa bawean mati dengan tiba-tiba dan beruntun. Kematian dua hewan tersebut tidak wajar. Mengapa demikian? Sangat sulit mencari alasan menyangkut kematian tiba-tiba bayi rusa bawean itu. Apalagi sebelumnya seorang keeper mengatakan bahwa bayi hewan tersebut lahir normal. Selain itu, bayi rusa bawean yang lahir di dekapan induknya bakal lebih terawat.

Menurut dokter hewan KBS, drh Liang, bayi rusa bawean tidak bisa dipisahkan dari induknya. Induk rusa bawean cukup peka. Mereka juga bisa merawat dengan baik anakannya. Selama ini, sangat sedikit bayi rusa yang memerlukan perawatan di klinik hewan. Sebab, kebanyakan bayi rusa bawean setelah lahir dibiarkan hidup bersama induknya. Perawatan dilakukan bila kondisinya sudah cukup parah atau lahir prematur. Atau nyawa bayi rusa itu terancam bila tetap berada di kandang. Misalnya, induknya berontak sehingga dapat memicu kemungkinan menginjak anak sendiri (Metropolis, 20/8).

Mendapatkannya, banyak opini dan kecurigaan yang terjadi. Tony Sumampow, ketua Tim Manajemen Sementara Kebun Binatang Surabaya (TMS KBS), sempat menduga bahwa di balik semua itu ada sabotase pihak tertentu. Mungkin dugaan Tony Sumampow beralasan, melihat keadaan KBS yang sampai saat ini masih ada sengketa kekuasaan antara kubu Stany Soebakir dan Basuki Rekso Wibowo. Namun, layaknya suatu dugaan, maka kita tidak boleh asal tuduh. Karena yang namanya dugaan tidak ubahnya hanyalah kecurigaan yang cenderung subjektif.

Terlepas dari semua dugaan dan kecurigaan di atas, maka yang perlu dipikirkan sekarang adalah bagaimana agar KBS untuk selanjutnya benar-benar terjaga keselamatannya. Karena kalau masalah ini tetap terjadi, maka bisa jadi KBS akan sepi pengunjung, yang berakibat PAD (pendapatan asli daerah) Surabaya otomatis menurun.

Hemat penulis, ada beberapa langkah untuk mendinginkan keadaan KBS sekarang ini. Pertama, relokasi KBS. Pemindahan kebun binatang dari pusat kota ke tempat yang sesuai dengan habitat hewan kiranya patut dijadikan salah satu solusi ideal. Relokasi ini merupakan solusi jangka panjang yang nantinya diharapkan bisa menciptakan lingkungan yang sesuai dengan keadaan satwa.

Solusi yang pertama ini memang tidak semudah membalikkan telapak tangan, namun kiranya juga perlu dipertimbangkan atau minimalnya ada perbaikan kondisi lingkungan KBS.

Kedua, pengambil alihan tata kelola. Artinya untuk selanjutnya pengelolaan KBS ditangani dan dikelola oleh pemkot Surabaya sendiri menjadi perusahaan daerah (PD). Jika KBS menjadi perusahaan daerah, maka dengan sendirinya konflik dan ancaman keselamatan hewan koleksi KBS akan mengurang.

Dua solusi di atas, kiranya yang mungkin bisa menjadi alternatif untuk menentukan nasib KBS selanjutnya. Selain itu, dari faktor animal welfare juga perlu dire-think untuk selanjutnya. Regenerasi satwa penting dilakukan. Semua hewan koleksi yang ada penting untuk semuanya berpasang-pasangan, sehingga tidak ada penuaan hewan koleksi yang tak bergenerasi. Soal regenerasi satwa yang tak berpasangan, KBS bisa bekerja sama dengan kebun binatang lain, baik di Indonesia maupun luar negeri, soal tukar-menukar satwa. Dari situ, bisa dicarikan pasangan hewan yang bersangkutan. Sebaliknya, KBS juga bisa menukarkan koleksinya yang sudah overpopulasi.

Akhir kata, KBS merupakan salah satu kebutuhan kita, terutama pendidikan anak-anak. KBS merupakan salah satu ikon andalan kita (Surabaya). Untuk itu, mari kita jaga keselamatan KBS. Save Our Zoorabaya (selamatkan Kebun Binatang Surabaya).

0 Response to "Save Our Zoorabaya"

Posting Komentar

Tinggalkan komenrar Anda di sini!