Sebelum saya memaparkan lebih jauh tentang Pena Pagi, maka kiranya perlu untuk saya paparkan terlebih dahulu latar belakang saya selaku adminnya.
Sebagaimana tertulis di bagian profil pada blog ini, bahwa Abd. Basid adalah tidak lain hanyalah insan dhoif, putra dari keturunan Ahmadiyah (bukan Ahmadiyah aliran Mirza Ghulam Ahmad lho... hehe). Tapi Ahmadiyah yang berarti putra dari pasangan Ahmadi dan Hamiyah (Ahmadiyah). Dia dilahirkan di Pulau Garam, Madura, tepatnya di Kota Pendidikan, Pamekasan, pada tanggal 7 bulan September tahun 1986.
***
Pena Pagi
Kenapa harus Pena Pagi, kok tidak yang lainnya?Ada apa dengan Pena? Inti jawabannya adalah karena pena merupakan mata dunia. Dengan pena kita bisa tahu/keliling dunia. Untuk lebih jelasnya akan hal ini pembaca bisa membaca dan menyimpulkan sendiri dari isi artikel esai yang berjudul Verba Valent, Scripta Manent pada blog ini.
Selanjutnya, ada apa dengan Pagi? Pagi merupakan suatu waktu di mana setiap makhluk tuhan memulai aktivitasnya. Pagi di mana matahari menyinari bumi. Pagi di mana waktu menghangatkan karena sinar matahari. Dari sinilah nama Pena Pagi muncul.
Kenapa harus Pena Pagi, kok tidak yang lainnya?
Verba Valent, Scripta Manent
Verba Valent merupakan ideologi Pena Pagi. Maka dari itu, di bawah tulisan Pena Pagi ada kata Verba Valent, Scripta Manent—yang tidak lain karena hal itu sangat erat hubungannya dengan Pena Pagi (blog ini) itu sendiri. Untuk jawaban lengkapnya dari Verba Valent, Scripta Manent ini pembaca bisa membaca artikel esai yang berjudul Verba Valent, Scripta Manent, sama seperti yang telah diutarakan di atas.
Verba Valent merupakan ideologi Pena Pagi. Maka dari itu, di bawah tulisan Pena Pagi ada kata Verba Valent, Scripta Manent—yang tidak lain karena hal itu sangat erat hubungannya dengan Pena Pagi (blog ini) itu sendiri. Untuk jawaban lengkapnya dari Verba Valent, Scripta Manent ini pembaca bisa membaca artikel esai yang berjudul Verba Valent, Scripta Manent, sama seperti yang telah diutarakan di atas.
***
Kurang lebih filosifinya seperti itu. Untuk hal lebih lanjut, pembaca bisa langsung menaruh komentar pada kotak komentar yang telah tersedia pas di bawah tulisan ini. Insyaallah komentar pembaca akan muncul plus tanggapannya setelah admin menyetujuinya. Dan jikalau pembaca masih belum puas lagi saya bukanlah alat pemuas (sory guyon dikit. He He). Yang maha Putihlah pemuasnya (kalau yang ini tidak guyon).
Akhir kata, saya sangat mengapresiasi dengan komentar dan masukan konstruktif pembaca. Karena semua itu akan menjadi wasilah baginya untuk bisa berpikir dan "hidup".
Sekian dan terima kasih!!!
Salam Pena Pagi
Abd. Basid, admin Pena Pagi
Bagus banget Filosofinya! Terinspirasi dari siapa atau apa ja tuh...!? O ya Abdi! Tapi ada satu hal yang elum kamu jelaskan. Kenapa memilih gambar biru di awal tulisan filosofi ini. Emang itu gambar apa? Kenapa harus biru? Adakah filosofinya juga?!? ^_^
BalasHapus