Oleh: Abd. Basid
Membaca judul di atas, memang bias dimengerti. Karena, mana ada kalah tapi menang. Namun kalau kita renungkan dan hubungkan dengan fenomena pasca pemilihan legislatif kemarin, maka kita akan menemukan arti dari makna judul di atas.
Banyak orang yang memaknai bahwa kekalahan merupakan hal yang naif. Setelah kalah sulit untuk tersenyum. Seperti yang terjadi pada caleg gagal kita. Banyak dari mereka setelah gagal menjadi pemenang tidak mau senyum. Padahal sebelum pemilihan mereka murah senyum. Kenapa hal ini terjadi? Ya, karena mereka beranggapan bahwa kekalahan itu merupakan hal yang naif dan kegagalan yang total. Padahal ada pepatah mengatakan; kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda.
Orang tersenyum pasca kemenangan itu wajar dan biasa. Tapi, tersenyum pasca kekalahan sulit ditemukan. Hanya orang profesional yang bisa demikian.
Maka dari itu, kiranya para calon/pemimpin kita harus bisa benar-benar merenungi dua kata ini, menang dan kalah. Dengan demikian meskipun ada yang kalah tapi, karena mereka menaggapi dengan penuh makna, maka hakikatnya mereka tidak kalah.
*telah dimuat di harian
Duta Masyrakat (28/4/9)
0 Response to "Kalah Tapi Menang*"
Posting Komentar
Tinggalkan komenrar Anda di sini!