Oleh: Abd. Basid
Perbincangan film Hollywood, Kiamat 2012, kini begitu hangat dan merebak diberbagai tempat. Gimana tidak mau merebak, wong, kiamat yang rahasia, tidak ada yang tahu kapan tibanya, tiba-tiba terbit buku dan film yang mengatakan bahwa kiamat akan terjadi pada tahun 2012 nanti, tepat pada hari Jum’at 21 Desembar 2012. Hal ini dilandaskan atas kepercayaan mereka (Amerika, Kanada, Eropa dan yang sejalan) pada kalender yang dibuat oleh suku Maya, yang ditemukan di reruntuhan di Meksiko kuno.
Tidak hanya demikian. Film itu juga menuai kontroversi yang menyebabkan adanya perselisihan antara respon positif dan negatif. Respon negatif, seperti, datang dari pihak MUI Malang yang menyatakan bahwa menontonya adalah haram karena takut menyebabkan dan menjerumuskan kalangan awam terhadap kapasitas keimanan.
Umat Islam memang harus mempercayai adanya hari kiamat. Namun, untuk penggambarannya secara nyata dan kepastian terjadinya, merupakan kuasa dari Allah. Tidak ada yang tahu selain diri-Nya. Bahkan nabi Muhmmad pun tidak mengetahuinya. Pertanyaannya sekarang; benarkah film itu menggambarkan terjadinya kiamat?
Dalam film itu diceritakan bahwa kiamat terjadi pada 21 Desember 2012. Pada hari tersebut diceritakan akan muncul gelombang galaksi besar-besaran sehingga mengakibatkan terhentinya semua kegiatan di muka bumi ini. Ada benda langit yang jatuh ke samudera dan membuat lautan memuntahkan airnya ke darat. Bumi bergoyang sangat hebat yang mengakibatkan lindu besar menyapu daratan. Tak ayal, gedung-gedung pencakar langit pun hancur. Manusia saat itu dicekam kepanikan yang luar biasa sehingga berhamburan untuk menyelamatkan diri.
Selain itu, juga digambarkan beberapa aktivitas pemeluk agama besar dunia yang dimunculkan dalam gambar. Misalnya, gambaran aktivitas manusia di Vatikan yang mempresentasikan umat Katolik dan juga aktivitas manusia yang sedang haji di Masjidil Haram Makah. Dalam konteks ini, agama-agama besar di dunia mengajarkan iman kepada hari kiamat.
Dalam al-Qur’an disebutkan bahwa salah satu tanda hari kiamat itu ditandai dengan kejadian-kejadian bahwa manusia seperti anai-anai yang bertebaran dan gunung-gunung seperti dihambur-hamburkan (Q.S: al-Qaari’ah: 4-5).
Ditiupnya sangkakala, diangkatnya bumi-bumi, dan gunung-gunung lalu dibenturkannya sekali bentur maka pada hari itu terjadilah kiamat dan terbelahlah langit karena pada hari itu langit menjadi lemah (Q.S: al-Haaqqah: 13-16). Semua manusia mati dan tak ada lagi kehidupan dunia selain dihidupkannya kembali manusia dengan alam yang bernama padang mahsyar.
Dua tanda di atas juga digambarkan pada film Kiamat 2012. Di sana digambarkan terjadinya gempa dan tsunami besar yang mengakibatkan gedung runtuh dan banyak orang pada berlarian menyelamatkan diri, termasuk Jackson Curtis yang berjuang mati-matian untuk tetap hidup bersama keluarganya di tengah malapetaka besar.
Namun, dalam film itu ada ketidak samaan ketika diggambarkan bahwa pada akhirnya ada orang yang masih selamat dari terjadinya kiamat dan masih adanya dunia fana pasca tragedi. Sedangkan dalam al-Qur’an disebutkan bahwa ketika kiamat tiba tidak seorangpun yang tersisa hidup—bahkan sampai malaikat pencabut nyawa pun ikut musnah. Hal ini sesuai dengan surat al-Waaqi’ah: 4-7; “apabila bumi digoncangkan sedahsyat-dahsyatnya dan gunung-gunung dihancurluluhkan sehancur-hancurnya, maka jadikan dia debu yang beterbangan...”.
Dengan demikian, maka sudah jelaslah bahwa film Kiamat 2012 hanyalah fiktif belaka, tidak mewakili penggambaran kiamat seperti apa yang digambarkan al-Qur’an. Untuk itu, kiranya masyarakat bisa menilainya sendiri bahwa film itu tidaklah benar. Namun, bukan berarti film itu bahaya untuk ditonton, melainkan film itu juga sama halnya dengan film-film biasanya. Masyarakat tinggal menyaringnya sendiri, mana yang kiranya bisa diambil pelajaran dan mana yang tidak.
Dalam film itu (juga) terdapat pesan moral yang secara tidak langsung disampaikan oleh sutradaranya, Roland Emmerich, yaitu dalam salah satu adegannya hanya berani “membalikkan” Patung Liberty, Gedung Putih, Empire State Building, dan Patung Yesus Sang Penebus yang semuanya di Amerika, bahkan Basilika Santa Peter di Vatikan. Namun dia tidak berani “menghabisi” Ka’bah di Makah, Arab Saudi, kecuali menampakkan ribuan Muslim yang menziarahi Baitullah saat itu, lalu ada kehancuran di lokasi lain.
Salah saru hikmah yang bisa diambil dari film ini adalah tidak menutup kemungkinan—pasca nonton—ada orang yang berubah hidupnya menuju pada jalan spiritual, mengingat dunia akan segera hancur dan mereka berharap ampunan Tuhan. Pada gilirannya bisa meminimalisasi maksiat sebagian masyarakat.
Akhir kata, kita tidak usah terlalu takut dan tidak usah pula terlalu berani pada datangnya hari kiamat. Rahasia hari kiamat ada pada Allah. Namun, yang jelas hari kiamat makin dekat pada kita. Kita hanya tinggal mempersiapkan banyak tabungan amal baik unuk sangu nanti. Nabi Muhammad saw. bersabda yang artinaya; “bekerjalah untuk duniamu sekan-akan kamu mati besok dan bekerjalan untuk akhiratmu seakan-akan kamu mati besok”. Wallahu a’lam...
Sip. Sepakat banget tuh.
BalasHapussaat munculnya film kiamat 2012, semua orang bertanya-tanya apakah benar-benar terjadi kiamat 2012 ...
BalasHapus