
Oleh: Abd. Basid
Salah satu keluhan masyarakat pada pemilu 9 April kemarin adalah masyarakat kesulitan dengan cara mencontreng dalam memilih. Bagi masyarakat yang berpendidikan dengan mencontreng tidak ada masalah, tapi bagi masyarakat awam mencontreng sangat kesulitan. Apalagi ditambah jumlah calon yang membubung dan tidak dikenal banyak masyarakat.
Karena itu, wajar ketika ada masyarakat yang memilih calon yang cantik/cakep dan banyak pangkatnya ketika mereka tidak mengenal mana calon yang akan di pilih.
Untuk mengantisipasi hal di atas, KPU nanti mungkin bisa menguubah cara memilih yang cocok untuk kaum berpendidikan dan masyarakat awam. Dengan demikian, anggapan negatif akan berkurang. Mungkin KPU bisa mengubahnya dengan cara, masyarakt memilihnya dengan cara cap jari—yang tidak asing lagi bagi kaum awam.
*telah dimuat di harian Jawa Pos
pada rubrik Gagasan (16/4/9)
Related Posts :
Benarkah Kita Sudah Merdeka? Oleh: Abd. Basid 64 tahun sudah Indonesia merdeka. Peringatan-peringatan berbau nasionalisme banyak kita temukan, mulai dari penghiasan ja… Read More...
Jika Tidak, Maka Perang Pilihannya Oleh: Abd. Basid Tiga kasus negara kita, Indonesia, dengan negara tetangga, Malaysia. Pertama, kasus klaim kepemilikan wilayah Ambalat, w… Read More...
Kenapa Caleg Gagal Bisa Stres? Oleh: Abd. Basid Sebelum pemilihan legislatif (pileg) 9 April, kemarin, banyak kalangan yang memprediksikan; akan banyak caleg gagal akan… Read More...
Capres Tak Peduli Unas* Oleh: Abd. Basid Ada tiga berita yang sering diperbincangkan minggu-minggu ini. Yakni, tragedi kacau balaunya pelaksanaan ujian nasional … Read More...
Kalah Tapi Menang* Oleh: Abd. Basid Membaca judul di atas, memang bias dimengerti. Karena, mana ada kalah tapi menang. Namun kalau kita renungkan dan hubung… Read More...
0 Response to "Memilih Dengan Cap Jari*"
Posting Komentar
Tinggalkan komenrar Anda di sini!