Opick yang kita kenal sekarang adalah pelantun lagu (nasyid) rohani-islami. Namun, konon, Opick mempunyai sejarah masa lalu yang kelam. Sejarah masa lalu yang berbalik 90 derajat dari sekarang, yang mana sekarang adalah seorang penyanyi religius sampai bisa menginspirasi banyak orang. Sebelumnya dia bukanlah Opick yang sekarang. Bertahun-tahun yang lalu, dalam sejarah permusikan, sesungguhnya dia memiliki sejarah, tapi nyaris tak tercatat. Jejaknya padam, samar, sayup dan terabaikan. Tetapi Opick tak pernah berhenti. Ia terus bernyanyi, menyimpan suaranya ke dalam pita rekaman, sempat melemparkan ke pasar, namun lenyap, tanpa kabar.
Mungkin kita akan sedikit terkejut, jika kita tahu bahwa sebalumnya Opick sesungguhnya adalah penyanyi rock, yang tak pernah menyisipkan nama Tuhan dalam lirik lagunya. Waktu itu, dia telah memiliki 8 album rekaman. Enam di antaranya beraliran cadas, dan sejak awal diedarkan tidak diterima oleh publik, bahkan rekaman pertama, karena mengusung tema sosial yang terlalu keras, sempat dicekal.
Sejarah memang tidak bisa ditebak, kini Opick malah berdzikir melalui lagu-lagu ciptaannya dan banyak menjadi inspirasi bagi umat manusia, terutama dalam hal pencarian jati diri dan keterbatasan hidup.
Lihat saja, seperti yang diceritakan Bayu Insani dalam buku “Lagu Opick Inspirasiku; 30 Kisah Menggugah di Balik Lagu Opick”, bahwa salah satu teman ceweknya di Hong Kong yang tidak normal karena terkena candu sesama (lesbi) bisa normal kembali disebabkan dan setelah mendengarkan lagu-lagu islami khususnya lagu Opick (hal. 29-34).
Dikisahhkan Bayu Insani dalam buku tersebut, bahwa temannya itu, dalam pengakuannya, bahwa ia seolah merasakan getaran di sekujur tubuhnya jika mendengar lagu-lagu Opick—lebih-lebih lagu yang berjudul Astaghfirullah dan Tombo Ati. Dalam pengakuannya lebih lanjut, khusus dua judul lagu Opick tersebut di atas, dia selalu mengulang-ulangnya, karena baginya, mendengarkan lagu-lagu itu seoleh-olah memiliki ketenangan tersendiri dalam pikirannya.
Kisah-kisah sejenis bisa ditemukan di halaman-halaman sebelum dan selanjutnya dalam buku yang menghimpun 30 kisah dari berbagai penulis dan bagroud ini. Kisah-kisah dalam buku ini merupakan kisah-kisah terbaik yang disaring dari hasil lomba yang diikuti ratusan peserta—yang akhirnya menyisakan 30 kisah terpilih dan kemudian dijadikan dalam satu buku ini.
Akhir kata, kalau kita perhatikan, lirik lagu Opick sangatlah sederhana, namun di balik kesederhanaan lirik tersebut tersimpan mutiara kharismatik. Hemat saya, Opick sudah berhasil menyatukan syair lagu dengan hati nurani yang murni, karena segala yang lahir dari hati yang murni, pasti akan menjadi sesuatu yang luar biasa—sehingga darinya lahirlah keindahan seni.
Data Buku
Judul : Lagu Opick Inspirasiku; 30 Kisah Menggugah di Balik Lagu Opick
Penulis : Arien Ratih, dkk.
Penerbit: Leutika, Yogyakarta
Cetakan : I, Januari 2011
Tebal : vi + 192 halaman
ISBN : 978-602-8597-62-3
Harga : Rp38.000
Mungkin kita akan sedikit terkejut, jika kita tahu bahwa sebalumnya Opick sesungguhnya adalah penyanyi rock, yang tak pernah menyisipkan nama Tuhan dalam lirik lagunya. Waktu itu, dia telah memiliki 8 album rekaman. Enam di antaranya beraliran cadas, dan sejak awal diedarkan tidak diterima oleh publik, bahkan rekaman pertama, karena mengusung tema sosial yang terlalu keras, sempat dicekal.
Sejarah memang tidak bisa ditebak, kini Opick malah berdzikir melalui lagu-lagu ciptaannya dan banyak menjadi inspirasi bagi umat manusia, terutama dalam hal pencarian jati diri dan keterbatasan hidup.
Lihat saja, seperti yang diceritakan Bayu Insani dalam buku “Lagu Opick Inspirasiku; 30 Kisah Menggugah di Balik Lagu Opick”, bahwa salah satu teman ceweknya di Hong Kong yang tidak normal karena terkena candu sesama (lesbi) bisa normal kembali disebabkan dan setelah mendengarkan lagu-lagu islami khususnya lagu Opick (hal. 29-34).
Dikisahhkan Bayu Insani dalam buku tersebut, bahwa temannya itu, dalam pengakuannya, bahwa ia seolah merasakan getaran di sekujur tubuhnya jika mendengar lagu-lagu Opick—lebih-lebih lagu yang berjudul Astaghfirullah dan Tombo Ati. Dalam pengakuannya lebih lanjut, khusus dua judul lagu Opick tersebut di atas, dia selalu mengulang-ulangnya, karena baginya, mendengarkan lagu-lagu itu seoleh-olah memiliki ketenangan tersendiri dalam pikirannya.
Kisah-kisah sejenis bisa ditemukan di halaman-halaman sebelum dan selanjutnya dalam buku yang menghimpun 30 kisah dari berbagai penulis dan bagroud ini. Kisah-kisah dalam buku ini merupakan kisah-kisah terbaik yang disaring dari hasil lomba yang diikuti ratusan peserta—yang akhirnya menyisakan 30 kisah terpilih dan kemudian dijadikan dalam satu buku ini.
Akhir kata, kalau kita perhatikan, lirik lagu Opick sangatlah sederhana, namun di balik kesederhanaan lirik tersebut tersimpan mutiara kharismatik. Hemat saya, Opick sudah berhasil menyatukan syair lagu dengan hati nurani yang murni, karena segala yang lahir dari hati yang murni, pasti akan menjadi sesuatu yang luar biasa—sehingga darinya lahirlah keindahan seni.
Data Buku
Judul : Lagu Opick Inspirasiku; 30 Kisah Menggugah di Balik Lagu Opick
Penulis : Arien Ratih, dkk.
Penerbit: Leutika, Yogyakarta
Cetakan : I, Januari 2011
Tebal : vi + 192 halaman
ISBN : 978-602-8597-62-3
Harga : Rp38.000
0 Response to "Kisah Inspirasi Hidup Lewat Lagu Opick"
Posting Komentar
Tinggalkan komenrar Anda di sini!