Abdi Pena**
Jujurlah pada dirimu sendiri mengapa kau selalu mengatakan Ramadhan bulan ampunan
Apakah hanya menirukan nabi atau dosa-dosamu dan harapanmu yang berlebihanlah yang menggerakkan lidahmu begitu
Abdi Pena
Ramadhan adalah bulan antara dirimu dan tuhanmu
Darimu hanya untuk-Nya dan ia sendiri tak ada yang tahu apa yang akan dianugerahkannya kepadamu
Semua yang khusus untuk-Nya khsus untukmu
Abdi Pena
Ramadhan adalah bulan-Nya yang ia serahkan padamu
dan bulan
serahkan sesemata-mata kepadamu.
Bersucilah untuk-Nya
Bershalatlah untuk-Nya
Berpuasalah untuk-Nya
Berjuanglah melawan dirimu sendiri untuk-Nya
Sucikanlah kelaminmu, berpuasalah
Sucikan tanganmu, berpuasalah
Sucikan mulutmu, berpuasalah
Sucikan hidungmu, berpuasalah
Sucikan wajahmu, berpuasalah
Sucikan matamu, berpuasalah
Sucikan telingamu, bepuasalah
Sucikan rambutmu, bepuasalah
Sucikan kepalamu, bepuasalah
Sucikan kakimu, berpuasalah
Sucikan tubuhmu, berpuasalah
Sucikan hatimu
Sucikan pikiranmu, berpuasalah
Sucikan dirimu
Abdi Pena
Bukan perut yang lapar
Bukan tenggorokan yang kering yang mengingatkan ketaiapan dan melembutkan rasa
Perut yang kosong dan tenggorokan yang kering ternyata hanya penunggu atau perebut kesempatan yang tak sabar atau terpaksa
Barangkali lebih sabar sedikit dari mata, tangan, kaki dan kelamin
Lebih tahan sedikit berpuasa
Tapi, hanya kau yang tahu hasrat dikekang untuk apa dan untuk siapa
Puasakan kelaminmu untuk memuasi ridho
Puasakan tanganmu untuk menerima karunia
Puasakan mulutmu untuk merasai firman
Puasakan hidungmu untuk menghirup wangi
Puasakan wajahmu untuk menghadap keelokan
Puasakan matamu untuk menatap cahaya
Puasakan telingamu untuk menangkap merdu
Puasakan rambutmu untuk menyerap belai
Puasakan kepalamu untuk menekan sujud
Puasakan kakimu untuk menapak siroj
Puasakan tubuhmu untuk meresapi rahmat
Puasakan hatimu untuk menikmati hakikat
Puasakan pikiramu untuk meyakini kebenaran
Puasakan dirimu untuk menghayati hidup
Tidak
Puasakan hasratmu hanya untuk hadirat-Nya
Abdi Pena
Ramadhan bulan suci katamu
Kau menirukan ucapan nabi atau kau telah merasakan sendiri kesuciannya melalui kesuciannya
Tapi, bukankah kau masih selalu menunda-nunda menyingkirkan kedengkian, keserakahan, ‘ujub, riya’, takabur dan sampah-sampah lainnya yang mampat di jomberan hati
Abdi Pena
Inilah bulan baik
Saat baik untuk kerja bakti membersihkan hati
Inilah bulan baik
Saat baik untuk merobohkan berhala dirimu yang secara terang-terangan dan sembunyi-sembunyi kau puja selama ini
Atau akan kau lewatkan lagi kesempatan ini seperti Ramadhan-ramadhan yang lalu
*Sajak ini disadur dari karya KH. Musthofa Bisri (Gus Mus) yang berjudul asli
“Nasehat Ramadhan buat Musthafa Bisri”
**Abdi Pena adalah nama pena dari Admin blog ini
Memang sebuah sajak yang indah cak..dan sehubungan dengan bulan ramadhan ini saya mau mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa buat cak Basid sekeluarga..
BalasHapusSama-sama noor. dari kami sekeluarga juga mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa buat noor sekeluarga. Seomoga qt sama-sama meraih kebesaran bulan Ramadhan ini. Amie...
BalasHapus